Cinta itu bukan milik semua orang
Tapi milik semua hati
Karena yang namanya memiliki berarti kita punya kuasa penuh atas milik kita itu
Kita bisa mengontrol geraknya
Kita bisa membatasi kemauannya, dst
Tapi cinta tidak bisa diperlakukan demikian
Dari beberapa curhatan teman
Aq melihat bahwa kadang kita bisa mencintai orang yang salah
Dan disaat yang bertanya “qo lu bisa sih cinta ma dia?”
Orang itu cuma bisa bilang “aku juga ga tau.. tau – tau aq sadar aq cinta ma orang itu and i cant deny it”
Dan itu benar, benar – benar orang itu merasa seperti itu, itu sama sekali bukan jawaban gombal yang dibuat – buat supaya keliatan dramatis, tapi itu kenyataan, kenyataan yang ga bisa dilihat orang dan kadang ga ada logikanya.
Contoh, gadis 20 tahun yang tau – tau jadi begitu dekat sama bosnya yang umurnya 40an dan sudah berumah tangga.dan si gadis bener – bener cinta sama bosnya sekalipun dia tau itu bukan sesuatu yang benar, and as i said before, she cant deny that feeling.
Contoh lain, seorang vokalis band yang jatuh cinta ma cewek yang lagi dikecengin gitarisnya, cinta segitiga. Antara mempertahankan persahabatan dan cinta.
Siapa yang menginginkan berada di posisi sulit seperti itu, ga ada.
Kadang, the outsiders, orang lain yang melihat masalah ini, bisa saja menyalahkan teman – teman saya tadi. Karena memang mereka salah, terlihat seperti orang yang tidak bisa menempatkan diri. Tapi mereka punya daya apa. Mereka tidak menyengajakan diri untuk berada pada posisi dilematis dan rumit seperti itu qo. Cinta mereka bergerak sendiri. Ke arah dimana hati mereka merasa nyaman. Tak peduli siapa, milik orang atau bukan, sesuai umurnya atau tidak, hati dan cinta tak peduli, yang penting mereka merasa nyaman. Tinggallah logika sendirian,berpikir keras, bagaimana caranya mengendalikan hati dan cinta, mengarahkannya ke posisi yang benar, atau mungkin membunuhnya sekalian. Dan kau tahu, proses ini sangat menyesakkan.
Aq ingat seorang sahabat pernah berkata “apa maunya hati pun kita ga tahu pasti”
Untuk urusan cinta, hati lah yang punya mau, bukan Seseorang dengan akal sehatnya yang terarah dan pasti. Karna itu lah, hati yang memiliki cinta, bukan orang. Cinta milik semua hati.
Maka jangan lagi menyalahkan orang hanya karena dia mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar