Jumat, 05 Maret 2010

After he crying in my hug

apa yang saya note'kan di facebook pagi ini adalah bentuk protes saia terhadap cara pendidikan yang diterapkan bapak di rumah

sebagai anak saya tidak merasa mampu untuk protes, terlebih dengan sifat bapak yang...tak mau terima bila merasa disalahkan.

andai boleh berharap, saya ingin bapak membaca note itu
karna apapun alasannya kekerasan sama sekali tidak bisa dibenarkan
contoh nyata sudah di depan mata,, dua anak pertama bapak bisa tergolong produk gagal karna dari kecil taunya cuma patuh karna takut, bukan patuh karna mengerti kenapa sesuatu itu harus dihindari atau dikerjakan. kalau bapak bilang "JANGAN!" berarti ya jangan dikerjakan, kalau dikerjakan siap2 kena pukul. kalau bapak bilang "kerjakan!" berarti ya memang harus dikerjakan, kalau tidak dikerjakan pasti akan menerima kata2 kasar.

anak bapak yang ketiga ini laki2, kelak dia jadi pemimpin, setidaknya kepala keluarga. jangan sampai hal buruk ini(mendidik dengan kekerasan) diterapkan oleh lana dalam mendidik anak2nya kelak. dan lagi, saya tidak yakin lana bisa sukses kalau cara mendidiknya seperti itu.

saia tidak keberatan kalau lana menjadi manja karna sering diperlakukan dengan lembut oleh saya dan ibu. toh manjanya lana hanya untuk hal-hal yang bersifat teknis, seperti lambat bangun pagi, sarapan disuapi, ataupun sekedar ditunggui mengerjakan PR. itu lumrah..lebih baik lana manja, itu artinya dia masih terbuka dengan orang rumah, dan itu juga berarti kita masih bisa membaca pola pikirnya dan itu modal besar untuk mengarahkannya menjadi anak yang baik.

jangan sampai nantinya lana menjadi anak yang tertutup dan mencari perlindungan di luar rumah, seperti saya.