Senin, 24 Desember 2012
saya, dan dunia nyata
saya dan keinginan2 tak sampai saya
betapa saya menginginkan sesuatu, yang sederhana, tapi tak bisa terpenuhi
betapa saya tetap ingin bekerja di lia saja, tempat kerja yang menyenangkan, bayaran yang lumayan, jam kerja yang dimulai dari jam 2 siang sampai jam 9 malam (paling lama, seringnya cuma sampai jam 6 sore), tempat kerja yang sangat dekat dari rumah (bahkan bisa ditempuh dengan 15 menit jalan kaki). tapi harus berbenturan dengan keinginan ibu yang ingin anaknya jadi PNS. akhirnya jadilah saya harus berkendara 4 jam ke tempat kerja, yang jalannya sangat2 tidak layak untuk berkendara, yang di tempat itu fasilitas amatlah sangat terbatas.
kadang menyesal
tapi seketika itu juga ingat, memaksa diri untuk sadar, bahwa penyesalan tak ada gunanya. bahwa apa yang sudah diberikan Allah ta'ala harus dijalani dengan penuh keikhlasan, insya Allah ada hikmahnya.
betapa saya menginginkan laki-laki yang sholeh, yang mencintai ibunya, yang mencintai saya, dan juga saya cintai. dan ketika saya menemukannya, saya harus berbenturan lagi dengan kenyataan bahwa untuk bisa memiliki seseorang seberharga itu tidaklah mudah. bahkan saya tidak bisa memprediksikan berapa persen posibility-nya untuk kami bisa bersama.
ibu, maafkan saya... sebenarnya ada sesuatu yang harus saya sampaikan, memberitahukan keadaan yang kami hadapi, menanyakan perkenan-mu, tapi, saya terlalu takut akan respon mu nantinya...karnanya...saya memilih diam
menk, maafkan saya... memberimu beban fikiran... tapi tolong, bersemangat lah, optimis lah, pasti ada jalan keluarnya, jangan lepaskan saya...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar