aku ngajar di TK Alam Sayang Ibu
juga ngajar di LIA
kebanyakan murid2q adalah anak kecil
aku senang memperhatikan mereka
wajah, tingkah, ,dan perkataannya
kadang aku membayangkan seperti apa rupa mereka kalau sudah dewassa
kadang aku menebak2, mengukur tingkat kecerdasan mereka saat mereka bermain dan saat mereka menghadapi masalah
kadang aku menebak nebak seperti apa kehidupan keluarganya dari cara mereka bertutur kata
i love to see my students
Senin, 26 Juli 2010
Rabu, 14 Juli 2010
hang around while waiting
Di sebuah keramaian
Aku fikir aku adalah bagian dari keramaian itu
Aku nikmati setiap obrolan dan tertawa-tawa
Aku pun menyantap hidangan bersama mereka
Tapi ternyata tidak
Tidak hatiku yang yang tertawa
Tidak hatiku yang merasa kenyang
Sesekali aku meneguk minuman sekedar membasahi bibir yang kering
Tapi tak peduli berapa gelas minuman ku habiskan hati ini tetep merasa rontang
Tetap merasa kering
Sepi ...
Aku merasa kebahagiaan yang barusan itu semu
Lalu ku menyingkir dari keramaian itu
Menikmati keringku sendiri
Menikmati sepiku sendiri
Lalu aku berfikir
Apa ini benar?
Apakah baik menikmati area abu2 begini sendiri?
Aku tidak ingin semenyedihkan ini, sendiri lahir dan batin
Lalu aku kembali ke keramaian itu
Membaur bersama mereka lagi
Tertawa – tawa lagi, menikmati setiap obrolan dan hidangan – hidangannya lagi
Tak peduli hatiku masih sepi, tak peduli hatiku masih sendiri
Tapi aku senang bisa ikut tertawa bersama mereka
Merasakan kebahagiaannya orang2 bahagia
Dan berharap suatu saat bisa merasakan kebahagiaanku sendiri
*sayang, kapan kau datang?
Aku fikir aku adalah bagian dari keramaian itu
Aku nikmati setiap obrolan dan tertawa-tawa
Aku pun menyantap hidangan bersama mereka
Tapi ternyata tidak
Tidak hatiku yang yang tertawa
Tidak hatiku yang merasa kenyang
Sesekali aku meneguk minuman sekedar membasahi bibir yang kering
Tapi tak peduli berapa gelas minuman ku habiskan hati ini tetep merasa rontang
Tetap merasa kering
Sepi ...
Aku merasa kebahagiaan yang barusan itu semu
Lalu ku menyingkir dari keramaian itu
Menikmati keringku sendiri
Menikmati sepiku sendiri
Lalu aku berfikir
Apa ini benar?
Apakah baik menikmati area abu2 begini sendiri?
Aku tidak ingin semenyedihkan ini, sendiri lahir dan batin
Lalu aku kembali ke keramaian itu
Membaur bersama mereka lagi
Tertawa – tawa lagi, menikmati setiap obrolan dan hidangan – hidangannya lagi
Tak peduli hatiku masih sepi, tak peduli hatiku masih sendiri
Tapi aku senang bisa ikut tertawa bersama mereka
Merasakan kebahagiaannya orang2 bahagia
Dan berharap suatu saat bisa merasakan kebahagiaanku sendiri
*sayang, kapan kau datang?
Langganan:
Postingan (Atom)